Kamis, 11 Juli 2013

Perkembangan Operasi Kelamin



Dengan pertambahan pengetahuan yang pesat pada hormon seks setelah perang dunia kedua, solusi medis dan bedah yang lengkap akhirnya dapat diterapkan untuk transseksualisme. Pada tahun '50an, wanita-wanita transseksual mulai meraih banyak manfaat dari hormon kewanitaan yang mulai tersedia yang memungkinkan pembentukan payudara, melembutkan kulit dan sedikit demi sedikit memberi bentuk tubuh kewanitaan. Pada tahun-tahun 50an juga beberapa ahli bedah mulai melakukan operasi eksplorasi untuk membentuk vagina bagi transseksual-transseksual , menggunakan grafik-grafik kulit dari bagian paha dan pinggul dipandu kemajuan teknik terbaru dalam membentuk vagina bagi gadis-gadis interseks.

Christine Jorgensen, warga AS adalah salah seorang dari sekelompok kecil transseksual yang menjalani operasi 'mengganti kelamin' tersebut. Media cetak AS mengungkapkan tentang dirinya pada tahun 1952 segera setelah operasi awalnya dan kisah beliau menjadi sensasi nasional. Melalui kisahnya banyak transseksual mengetahui pertama kali tentang keberadaan perawatan hormon dan praktik baru tersebut. Namun sandi untuk operasi eksperimental baru ini terbatas pada segelintir kecil pasien dari Eropa.

Pada waktu operasi Christine pada tahun '50an, pihak dokter pertama-tama membuang organ pria si transseksual melalui satu atau lebih proses operasi. Si pasien kemudian menunggu cukup waktu yang panjang agar sembuh. Berikutnya melalui praktik yang lebih kurang sama dangan apa yang dilakukan untuk membentuk vagina penderita interseks, ahli-ahli bedah membangun vagina untuk pasien menggunakan grafik-grafik kulit yang diambil dari bagian paha dan pinggulnya. (Bedah vaginoplasti Christine adalah pada tahun 1954).

Christine Jorensen, perintis transseksual
Meskipun pasien begitu senang dengan hasilnya (terutama jika dibandingkan keadaan mereka sebelumnya) ada banyak persoalan dengan metode awal ini. Grafik-grafik kulit tidak bisa diharapkan sepenuhnya dan kadang kala gagal untuk menyatu. Penggunaan metode grafik-grafik kulit ini meninggalkan parut yang menodai pada tempat itu diambil. Selanjutnya banyak jaringan kemaluan yang sensitif hilang selamanya dalam tingkat pertama dan ini mempengaruhi kemampuan perasaan kebangkitan syahwat dan kemampuan orgasme (patients 'feelings of sexual gairah and capacity for orgasm).

Pada akhir tahun 50an dan masuk tahun 60an, beberapa ratus transseksual di Amerika Serikat ditempatkan bawah asuhan Herry Benjamin, MD, seorang dokter yang bebelas ehsan berbasis di New York, NY dan San Francisco, CA. Dr. Benjamin merupakan dokter / peneliti pertama yang merumuskan perbedaan antara identitas gender bersilangan (cross-gender) dan kehomoseksualan. Dia menggangap transseksual benar-benar mengalami salah-klasifikasi (mis gendering) gender yang tidak diketahui penyebabnya dan bukan sebaliknya otak pasien yang bertingkah melenceng seperti yang diprediksi kebanyakkan psikiater ketika itu. Demi meringankan penderitaan mereka beliau mempreskripsikan estrogen pada pasien-pasien tertentu sebagai respon terhadap banding mereka untuk mendapatkan pemfeminian medis. Dia juga mengamati secara dekat hasil operasi yang dilakukan kepada transseksual-transseksual dan mulai merujuk pasien transseksualnya yang lebih serius kepada ahli bedah yang memperoleh hasil yang paling baik.
Pada akhir tahun 50an, dokter bedah Prancis, Georges Burou, MD menciptakan metode modern pembedahan gender LKP dengan pembalikkan penis (penile inversion) bagi transseksual-transseksual. Variasi dari metode Dr. Burou tidak pernah lagi digunakan sejak itu. Reformasi klasik Dr. Burou menggunakan genitalia pria sebagai sumber kulit dan jaringan peka erotis untuk membentuk genitalia perempuan baru termasuk vagina.

Dr. Burou melakukan operasi-operasi ini di klinik beliau di Casablanca, Magribi. Pada tahun 1958-60, beberapa 'penghibur / paperdolls' muda yang terkenal dan jelita dari klub Le Carrousel, Paris, Prancis, termasuk Coccinelle (informasi tambahan BROKEN LINK), Bambi dan April Ashley, berhasil ditransfomasikan menjadi wanita oleh Dr. Burou. Banyak dari gadis-gadis Le Carrousel mendapat hormon perempuan sebagai bunga-samping bekerja di klub tersebut dan hasilnya banyak menjadi begitu jelita, feminin dan seksi. Beberapa orang dari mereka kembali tampil di klub setelah perubahan kelamin. Berita keberhasilan 'operasi kelamin' tersebut tersebar luas menyebabkan mereka diburu untuk dicintai oleh banyak orang-orang kaya dan terkenal. Beberapa orang kaya (termasuk Aristoteles Onassis) kadang-kadang 'membiayai' operasi kelamin gadis Le Carrousel yang kemudian menjadi nyonya mereka sesaat.

Dr. Burou menjadi terkenal karena berita tentang usahanya tersebarr. Kliniknya, "Clinique du Parc" di nomor 13 Rue La Pebie, Casablanca, Maroko dibanjiri transseksual-transseksual dari seluruh dunia. Dr. Burou selanjutnya menjalankan ratusan operasi begitu setiap tahun. Pada tahun 1973, Dr. Burou dalam penjelasan umum untuk pertama kalinya tentang metode operasi inovatifnya itu dipersidangan inter disiplin transseksualisme di Sekolah Kedokteran Universitas Stanford. Pada konferensi tahun 1973 itu, ia mengungkapkan telah melakukan 3000 operasi kelamin LKP dan banyak ahli bedah seluruh dunia mengambil dan membuat kesimpulan dari metode Dr. Burou sebagai dokter spesialis operasi gender.

Perintis-perintis transseksual Coccinelle (kiri), Bambi and April Ashley (kanan)
adalah antara pasien pertama Dr. Burou untuk operasi kelamin (pada tahun 1958-1960)
Kunci keberhasilan operasi-operasi ini diantaranya (1) penggunaan kulit penis dan skrotum untuk membentuk labia dan vagina yang berfungsi untuk persetubuhan (2) pengerjaan teliti dan menempatkan korpora kavernosa dengan menyimpan dan mengubah tempat beberapa dari saraf sensitif jaringan ereksi. Jika dilakukan dengan teliti, pasien pasca pembedahan dapat memiliki kemampuan rangsangan seksual (ereksi tunggul korpora tinggal dibagian dalam tubuh) dan mudah mencapai orgasme (kelenjar prostat tetap utuh dan mampu spasma ketika orgasme seperti sebelum pembedahan gender - sementara jaringan saraf di seluruh bagian korpora, klitoris dan spasma vulva berdenyut dan terbebas pada waktu yang sama, seperti wanita-wanita lain).

Klinik Dr. Benjamin berkembang pesat ketika lebih banyak transseksual mengetahui bahwa mereka bisa mendapat perawatan penuh dari beliau. Jumlah meningkatnya menjadikan banyak pasien yang dirujuk beliau kepada ahli bedah terutama Dr. Burou di Casablanca. Pada pertengahan tahun 60an, beberapa ahli bedah terkemuka memulai operasi kelamin menggunakan metode Dr. Burou dan Dr. Benjamin juga merujuk pasien kepada mereka. Yang paling ternama diantaranya Jose Jesus Barbosa MD seorang ahli bedah plastik dari Meksiko (Dr. Barbosa merupakan ahli bedah yang melakukan operasi kelamin kepada Lynn, dan melakukan lebih 300 operasi ini menjelang 1973).

Meskipun begitu operasi-operasi ini hampir tidak pernah terdengar di AS bahkan lewat pertengahan dan akhir tahun 60an. Dengan perlawanan sengit dari badan-badan keagamaan sejak publisitas meluas kasus Jorgensen pada tahun 1952, kebanyakan rumah sakit AS dijaga polisi untuk melarang operasi seperti itu dan struktur keagamaan sering kali digunakan untuk mendukung langkah untuk tidak memberi perawatan hormon dan surgikal kepada transseksual-transseksual. Selanjutnya, komunitas medis AS pada tahun 60an tidak menganggap transseksual, secara biologis salah gender tetapi 'bermasaalah psikotik parah'. Mereka tidak mendapat bantuan transisi gender dari dokter yang sebaliknya memaksa banyak transseksual masuk ke lembaga orang sakit otak dimana anggota psikiatri mencoba 'mengobati sakit otak mereka' menggunakan terapi merangsang dan aversi.

Aleshia Brevard  
Akhir tahun 50an dan masuk awal tahun 60an, sejumlah gadis yang memiliki perasaan transseksual yang mendalam membuat diri sendiri demi menjadi lebih feminin dan mengatasi larangan membuang testis kepada 'lelaki sempurna' saat pembedahan gender. Bila seorang gadis tidak lagi 'lengkap', dia mempuyai harapan untuk mendapatkan pembedahanan gender sepenuhnya di beberapa rumah sakit di sini - kalau dia mempumpunyai uang untuk membiayainya. Lihat umpanya kisah transseksual perintis Aleshia Brevard. Pada usia yang muda dan terfeminin menggunakan estrogen, Aleshia menjadi pemain utama di Finocchio, klub malam 'paperdoll' terkemuka dunia di San Francisco. Setelah menjadikan dirinya sendiri menjadi lebih feminin, Aleshia berhasil mendapatkan operasi kelamin di AS pada tahun 1962 dengan bantuan Dr. Benjamin. Seperti banyak wanita-wanita pasca pembedahan pada tahun 1960, (termasuk Lynn) Aleshia melupakan hidup lamanya dan memasuki hidup dalam selubung. Dia selanjutnya mejadi seorang Showgirl, 'Playboy Bunny' (pelayan di salah sebuah klub "Playboy" terkenal), menjadi artis dalam sebuah film yang terkenal, a widely recognized movie?, bintang panggung dan TV dan menikah sebanyak tiga kali! Aleshia hanya keluar dari hidup dalam selubung untuk menceritakan kisah hidupnya yang menakjubkan dalam sebuah buku menarik baru-baru ini.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar